SELF MIXING, Solusi dalam meningkatkan keuntungan
Dalam usaha budidaya puyuh
(secara umum, budidaya ternak), pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam
produksi ternak. Kontribusi biaya pakan dalam produksi puyuh sekitar 70%.
Bisa berhemat dan melakukan
efisiensi pakan dengan kualitas tetap terjaga, merupakan kemenangan bagi
peternak. Dibutuhkan keseriusan dan kemampuan dalam meramu/membuat pakan
sendiri yang tidak tergantung pabrik. Harga pakan yang tinggi disebabkan banyak
komponen bahan baku pakan yang diperoleh dari Impor.
Dalam upaya ini, peternak
harus mulai berhitung potensi lokal yang bisa dimanfaatkan dalam melakukan
efisiensi, disamping komponen lain yang harus mendatangkan dari tempat/daerah
lain. Komponen lokal yang mungkin bisa dioptimalkan adalah jagung, katul, dan
tepung ikan (untuk daerah yang dekat pantai).
Dengan mencampur pakan
sendiri, akan diperoleh selisih biaya/harga dibanding membeli pakan dari
pabrik, biaya yang bisa dihemat antara lain : biaya transport, biaya tenaga
kerja, biaya promosi perusahaan, dan biaya marketing dari perusahaan.
Contoh bahan baku pakan yang
disiapkan antara lain : BKK, Jagung, Katul, MBM, Tepung Ikan, DCP, Grit kerang,
Premix, Susu skim, Gram/NaCl.
Dari bahan baku pakan tersebut, bisa diformulasikan sebagai berikut :
- Bungkil kedelai : 20,00%
- Jagung : 50,10%
- Katul Sparator : 10,90%
- MBM : 9,50%
- Tepung Ikan : 6,70%
- DCP : 1,53%
- Grit kerang : 0,50%
- Premix : 0,60%
- Skim milk : 0,09%
- Garam, NaCl : 0,08%
Komposisi
tersebut memiliki kandungan nutrisi PK
21,2% dan ME 2960 Kcal.
Dibanding dengan pakan produksi pabrik, ada
selisih harga sekitar Rp. 500,-/kg pakan atau sekitar Rp. 25.000,- per sak
pakan (50 kg).
Pada prinsipnya, dalam mencampur pakan harus mengikuti aturan baku
sesuai nutrisi yang dibutuhkan ternak. Semua bahan baku pakan terukur dan
sesuai kualitas. Jangan pernah melakukan uji coba pakan kepada ternak unggas
anda sebelum tahu bagaimana meramu/memformulasikan pakan. Hal tersebut akan
berakibat fatal.
By : Agus Sholehul Huda, S.Pt.