Senin, 09 Maret 2015

PAKAN PUYUH

SELF MIXING, Solusi dalam meningkatkan keuntungan
Dalam usaha budidaya puyuh (secara umum, budidaya ternak), pakan merupakan komponen biaya terbesar dalam produksi ternak. Kontribusi biaya pakan dalam produksi puyuh sekitar 70%.
Bisa berhemat dan melakukan efisiensi pakan dengan kualitas tetap terjaga, merupakan kemenangan bagi peternak. Dibutuhkan keseriusan dan kemampuan dalam meramu/membuat pakan sendiri yang tidak tergantung pabrik. Harga pakan yang tinggi disebabkan banyak komponen bahan baku pakan yang diperoleh dari Impor.
Dalam upaya ini, peternak harus mulai berhitung potensi lokal yang bisa dimanfaatkan dalam melakukan efisiensi, disamping komponen lain yang harus mendatangkan dari tempat/daerah lain. Komponen lokal yang mungkin bisa dioptimalkan adalah jagung, katul, dan tepung ikan (untuk daerah yang dekat pantai).
Dengan mencampur pakan sendiri, akan diperoleh selisih biaya/harga dibanding membeli pakan dari pabrik, biaya yang bisa dihemat antara lain : biaya transport, biaya tenaga kerja, biaya promosi perusahaan, dan biaya marketing dari perusahaan.
Contoh bahan baku pakan yang disiapkan antara lain : BKK, Jagung, Katul, MBM, Tepung Ikan, DCP, Grit kerang, Premix, Susu skim, Gram/NaCl.
Dari bahan baku pakan tersebut, bisa diformulasikan sebagai berikut :
  1. Bungkil kedelai          : 20,00% 
  2. Jagung                        : 50,10%
  3. Katul Sparator            : 10,90%
  4. MBM                          :  9,50%
  5. Tepung Ikan               :  6,70%
  6.  DCP                          :  1,53%
  7. Grit kerang                 :  0,50%
  8. Premix                        :  0,60%
  9. Skim milk                   :  0,09%
  10. Garam, NaCl              :  0,08%
 Komposisi tersebut memiliki kandungan nutrisi  PK 21,2% dan ME 2960 Kcal.
Dibanding dengan pakan produksi pabrik, ada selisih harga sekitar Rp. 500,-/kg pakan atau sekitar Rp. 25.000,- per sak pakan (50 kg).
Pada prinsipnya, dalam  mencampur pakan harus mengikuti aturan baku sesuai nutrisi yang dibutuhkan ternak. Semua bahan baku pakan terukur dan sesuai kualitas. Jangan pernah melakukan uji coba pakan kepada ternak unggas anda sebelum tahu bagaimana meramu/memformulasikan pakan. Hal tersebut akan berakibat fatal.
By : Agus Sholehul Huda, S.Pt.

Minggu, 15 Februari 2015

PRODUK UD. SBBU GRUP

SBBU atau UD. Surya Bayu Buana Unggas memiliki konsentrasi usaha di bidang peternakan, mulai dari pembibitan, budidaya dan trading yang berbasis kemitraan-mandiri. Kelompok ternak sebagai penyedia produk, dan SBBU sebagai pemasar dari hasil budidaya kelompok mitra. Yang dimaksud mitra mandiri adalah tidak ada keterikatan modal antara sbbu dengan peternak, masing-masing membiayai sendiri dengan keterikatan kebersamaan yang saling menguntungkan. Peternak ada jaminan pasar, SBBU dapat jaminan produk.
Saat ini SBBU merupakan usaha multi produk peternakan, produk yang dijual bermacam komoditi mulai dari ruminansia hingga unggas.
Produk peternakan yang kami jual :
A. Ruminansi
1. Sapi bakalan
2. Sapi Siap Potong
3. Kambing
4. Domba
Melayani: bakalan (diternak kembali), Domba Aqiqoh, dan Kebutuhan Iedul Qurban
B. Unggas
1. Bibit Puyuh (DOQ & Puyuh Remaja)
2. DOC (Ayam Arab, Layer, Broiler, Joper, AK)
3. Pullet (Ayam Arab, Layer)
4. DOD
C. Pakan
1. Pakan Unggas
2. Pakan Ruminansia
3. Bahan Pakan

SBBU selama ini lebih dikenal sebagai perusahaan yang bergerak dibidang puyuh, untuk jember sbbu mungkin bisa dikatakan pelopor dibidang peternakan puyuh yang diawali tahun 1999. Yang kemudian mendirikan poultry shop satu-satunya di jember dengan nama Puyuh Unggul PS.
Namun sesungguh usaha SBBU meliputi hampir semua bidang peternakan.
SBBU dikendalikan dalam ruangan ukuran 3,5 meter x 5 meter dengan modal laptop dan modem, tidak ada kantor khusus, hanya sebuah rumah tinggal yang tetap. (kata kunci nya : bila ada niat, pasti ada jalan)
Atas kegiatan kami, syukur alhamdulillah, 2 kali kami dapat apresiasi pemerintah dan berkesampatan menuju istana negara.
Salam Sukses Beternak!!

SISTEM TRANSAKSI PEMBELIAN PRODUK SBBU

1. Pemesanan dengan DP (tanda jadi) 30%
    - Transfer Bank :
       Bank BCA KCP Ambulu Norek 332-0324-555 an. Agus Sholehul Huda, S.Pt.
    - Tunai :
       Surya Bayu Buana Unggas,
       Jl. Sultan Agung 42 Purwoasri Gumukmas Jember 68165
2. Maksimal 2 hari sebelum dikirim harus sudah LUNAS

Sabtu, 24 Januari 2015

PERAWATAN DOQ (ANAKAN PUYUH)

Saat pengiriman unggas ke pulau Bali belum ada larangan, saya pernah kirim anakan bibit puyuh (DOQ = day old quail) sekitar tahun 2002-2003. Ada kejadian yg membuat saya tersenyum dengan pertanyaan seseorang yang tertarik akan suara cicit puyuh kecil.
Orang tersebut menghampiri saya saat isi bbm di spbu Gilimanuk. Dengan penuh keheranan, orang tersebut bertanya,"bagaimana nangkepnya burung sebanyak itu? Bagaimana cara kasih pakan?."
Bagi kita yang tahu apa itu burung puyuh, pertanyaam itu menjadi hal yg aneh. Tapi wajar bagi yang belum pernah lihat burung puyuh.
Posturnya yang kecil, lebih kecil dari jempol tangan,  bukan hal aneh ketika kita membayangkan bagaimana melakukan perawatan burung puyuh ini.
Sambil tersenyum saya jawab,"kita nangkap dikebun pak, pakai jaring, dan kasih makannya disuapi." he3.., just joke. Dan selanjutnya bapak tersebut saya beri penjelasan yg sebenarnya.
Ada kalimat bijak disini, "Jangan pernah meremehkan apapun pekerjaan orang, sepandai orang bikin pesawat terbang belum tentu dia pintar dalam menetaskan telur puyuh. Seseorang pintar karena memang itu keahliannya".

By the way... Bagaimana perawatan doq (anakan puyuh) yg baru datang?
Berikut sop perlakuan perawatan DOQ :
1.Menyiapkan Ruangan Kandang
Ruangan untuk brooding bisa menggunakan ruangan kamar tertutup atau box bambu/kayu dengan alas kawat kassa/ram.
Ruangan sterilkan dulu agar bebas dari penyakit atau virus.
Beri alas sekam minimal tebal 5 cm dan bagian atas diberi koran untuk memberi kondisi hangat dalam ruangan.

2. Menyiapkan Brooder (Pemanas)
Ruangan kandang harus sudah dipanaskan 24 jam sebelum doq (anakan puyuh) disebar dalam kandang, agar lantai dan ruangan hangat sesuai dengan suhu ideal anakan puyuh.
Kondisikan suhu ruangan 38°C diusia 0-3 hari.
Usia 4-6 hari di suhu 34-36°C, usia 7-9 hari suhu 30-32°C. Atau sesuaikan dengan kondisi puyuh dan lingkungan sebelum pemanas dimatikan.
Di 24 jam dari awal doq datang, pantau perkembangan puyuh tiap 30 menit sekali, 1 jam sekali, 2 jam sekali dan seterusnya sampai kondisi puyuh dan panas ruangan betul-betul stabil.

3. Pemberian Pakan
Pakan yg diberikan adalah pakan stater dengan PK 21-24%. Pemberian pakan diberikan setelah doq memperoleh air minum.
Pakan diberikan dalam bentuk tepung/halus. Agar bisa dimakan doq. Pada beberapa hari pakan bisa ditabur diatas koran alas doq.

4. Pemberian Air Minum
Beri air minum gula 50gr + 2gr vit C per liter air. Diberikan selama 12 jam pertama. Gunakan air hangat pada 2 hari pertama sebagai air minum (suhu kisaran 18°C).

Lakukan tahapan tersebut dengan benar untuk memperoleh hasil yang memuaskan.
Salam peternak!!

Sabtu, 03 Januari 2015

PENGIRIMAN BIBIT UNGGAS ANTAR WILAYAH/PULAU

Kelengkapan surat-surat kesehatan hewan sebelum unggas dikirim ke luar wilayah/pulau




Kelengkapan surat-surat ijin keluar ternak dan kesehatan ternak sebelum dikirim keluar wilayah/pulau.



Pengiriman unggas keluar pulau, syarat yang dibutuhkan :
Surat Ijin pemasukan ternak dari dinas peternakan setempat (daerah penerima).









Kami melayani pengiriman :
  1. DOQ (bibit puyuh)
  2. DOC Broiler (Ayam Potong)
  3. DOC Layer (Ayam Petelur)
  4. DOC Ayam Kampung & Ayam Arab
  5. DOD (bibit bebek)
  6. Pullet Ayam Petelur & Ayam Arab
  7. Puyuh remaja usia 2 mgg - 4 mgg
  8. Telur Tetas Puyuh & Ayam Arab



























Pemesanan, hubungi kami :
Ud. Surya Bayu Buana Unggas
Jl. Sultan Agung 42 Purwoasri - Gumukmas - Jember 68615, fax 0336-321748
Fast Respon : SMS 0813-5828-2444


TERIMA KASIH ATAS KEPERCAYAAN ANDA


WIRAUSAHA, YES!

Ketika saya menimba ilmu diperguruan tinggi, ketika saya putuskan untuk kuliah, tidak bisa dipungkiri bahwa ketika lulus saya akan bekerja di perusahaan, menjadi PNS, dan lain sebagainya yang penting ikut perusahaan. lulus perguruan tinggi akan mudah mendapatkan pekerjaan...
Mau tidak mau, tujuan akhir dari sarjana adalah pekerjaan. Keadaan saat ini sangat berbeda dengan dulu, sarjana sekarang sudah banyak, sudah jutaan yang menyandang gelar sarjana dan dalam jumlah yang besar pula bingung mencari pekerjaan. Yakin, dari sekian banyak lulusan sarjana ketika ditanya," kemana setelah lulus?" sebagian besar akan menjawab " saya akan melamar ke perusahaan ini, keperusahaan itu." 1 : 100 atau 1 : 500 atau entah berapa yang akan menjawab "saya akan membangun usaha mandiri". Kenapa harus mencari pekerjaan? kenapa tidak menciptakan pekerjaan? niatan utama kuliah akan bersih bila kita yakin bahwa dengan ilmu yang di dapat di Universitas dapat menjadi bekal membangun usaha mandiri.
Allah maha kaya, apa-apa yang diciptakan-Nya adalah peluang untuk berusaha. Sebenarnya jika kita jeli melihat, segala sesuatu yang ada disamping kita adalah peluang-peluang usaha. Batu-batu yang kelihatan tidak berarti, jika dikumpulkan dalam jumlah banyak akan jadi uang. Ingin berdagang, pergi ke pasar, segala macam kebutuhan dan peluang sangat banyak disana.
Ada hal menarik yang saya cermati saat berkomunikasi dengan pelanggan saya, beliau bukan orang pendidikan, sekolahpun tidak pernah, apalagi baca tulis. Tapi, usahanya begitu bagus, beliau bisa beli sawah tiap tahun hanya dari jualan telur bebek, bibit bebek tanpa didasari pengetahuan bagaimana cara memelihara bebek. Tetapi beliau tidak pernah ekspansi usaha. Apa konsep beliau dalam berusaha? Dengan logat maduranya beliau bilang,"se' penting alako, cong!" sebuah kalimat yang sederhana, tetapi memberi makna yang dalam,"yang penting berkerja (berusaha)!" urusan rizki adalah urusan Sang Maha Kaya. Kalau kita berusaha dengan sungguh-sungguh, rizki pasti datang dengan sendirinya.
Seandainya konsumen saya itu seorang sarjana, tentu beliau akan membuat perencanaan-perencanaan, melebarkan sayap usaha, dan seterusnya agar usaha lebih besar. Bahkan, mungkin saya yang menjadi konsumen beliau, karena beliau sudah lama di bidang ini.
(SURYA BAYU BUANA UNGGAS GRUP, untuk adik-adik mahasiswa yang hampir lulus, hasil cangkru'an ngobrol ngalor ngidul di WARUNG KOPI)

Kamis, 12 September 2013

MEMULAI USAHA; Mulailah dari yang Anda Bisa...





Saya masih ingat ketika ketemu tokoh perunggasan Blitar, tepatnya beliau tinggal di JATINOM, beliau adalah pak Siswoyo. Ketika itu tahun 2004 saat acara Business Gathering Bank Indonesia di Jember. Saat break Sholat Dhuhur, selesai sholat sekitar 1 jam di mushola BI Jember saya berdiskusi dengan Beliau dan mendengarkan kisah sukses beliau ketika merintis beternak Ayam Petelur. Disekitar tahun 70-an, beliau memulai usaha dengan 100 ekor ayam. Wah, hampir sama dengan saya saat memulai usaha dengan 100 ekor ayam broiler tahun 1999.
Bagaimana menuju sukses yang kita inginkan dalam beternak Ayam Telur, dan saya simpulkan atas wejangan beliau saat berdiskusi sebagai berikut :
1.      Tentukan target populasi  yang kita mau
Ini adalah komitment awal menuju sukses, berapapun kita mulai, harus konsisten untuk mencapainya. Misal, saya harus punya 1000 ekor ayam, dan saat ini hanya mempunyai 100 ekor ayam. Apa yang harus kita lakukan dengan 100 ekor ayam menjadi 1000 ekor?... kunci selanjutnya merupakan jawaban...
2.      Ayam Untuk Ayam
Beliau bercerita bahwa dulu, saat ayamnya masih 100 ekor, dengan target pengembangan ribuan ekor, sebelum target beliau tercapai, pantang bagi beliau untuk makan hasil produksi ayam telurnya. Keuntungan budidaya dikembangkan lagi untuk beli /menambah populasi ayam.
Ya, pada saat ini, hasil telur untuk ayam. Dengan terpaksa, putra-putra beliau dilarang mengambil telur untuk dikonsumsi. Sementara ikhLas dengan makan tempe/tahu...
Kalau tidak salah aktifitas kerja beliau saat itu mengajar (guru), yang kemudian menjadi penjahit pakaian (kalau saya tidak lupa profesi beliau saat itu).
Sip, tahapan 2 harus kita lalui... TELUR UNTUK AYAM!... so, haram hukumnya makan telur pada fase ini, hehehe....
3.      Ayam untuk Pemilik
Ini adalah goal, pada saat ini peternak boleh menikmati dari hasil produksi ayam. Ingat! Hanya hasil yang boleh dinikmati dan Menabung dikala Untung.
Tidak terasa 1 jam beliau berkisah, dan acara gathering business berlanjut...
Sungguh menyenangkan bisa berdiskusi dengan orang-orang yang sukses, hal lain yang bisa saya ambil pelajaran bahwa untuk menuju sukses tidak semudah membalikkan telapak tangan, butuh pengorbanan yang besar, butuh mental baja, siap untuk dihujat dan difitnah, siap segalanya.
Semua adalah pelajaran yang harus dilalui, ya, pelajaran langsung dari alam (pengalaman)....
Jangan pernah berhenti bergerak, Allah menilai dari usaha yang dilakukan ummat-Nya.
Selamat beternak!
=ash


=

Kamis, 26 Januari 2012

BETERNAK AYAM ARAB, MENGUNTUNGKAN


Dibanding ayam kampung asli, ayam arab lebih unggul dalam hal produksi. Warna kerabang sama dengan ayam kampung, sehingga bisa menggantikan posisi telur ayam kampung. Rasa telur ayam arab tidak amis seperti ayam ras, rasa telur sama dengan ayam kampung asli.
Setidaknya itu yang diungkapkan oleh Agus Sholehul Huda, S.Pt selaku owner UD. Surya Unggas Jaya, Jember, Jawa Timur. UD. Surya Unggas Jaya sendiri merupakan pelaku usaha mitra yang mengelola peternakan domba/kambing, ayam arab, dan burung puyuh.
Ayam arab merupakan keturunan Brakel Kriel-Silver Belgia atau sering orang menyebut ayam kate Kanada atau ayam kate Italia. Ayam yang konon keberadaannya di Indonesia dibawa TKI atau jama’ah haji Indonesia ini mampu berproduksi sampai dengan 250 butir/tahun.
“Di sini, ada 2 tipe ayam arab yang dikembangkan, Silver dan Gold. Ayam Silver memiliki corak bulu putih mengkilap; kepala putih perak, bulu punggung dan sayap hitam berbintik putih dan bulu ekor dominan hitam ada putih. Jenis Gold memiliki corak bulu warna cokelat muda; kepala dominan cokelat muda, bulu sayap dan punggung hitam berbintik kuning, dan ekor hitam ada kuning,” tutur Agus.
Lantas apa keunggulan dan keunikan ayam arab? Agus menjelaskan, ayam arab memiliki postur yang kecil, konsumsi pangan relatif sedikit (±90 gram/ekor), tidak memiliki sifat mengeram, produktifitas telurnya mencapai 250 butir/tahun, dan sang pejantan memiliki tingkat seksualitas lebih tinggi.
Namun di balik kelebihannya, ada beberapa kekurangan dari ayam petelur ini. “Kekurangan ayam ini yaitu : warna kulit dan daging hitam, sehingga daging tidak diminati konsumen, kaki hitam, saat diolah menjadi masakan berwarna biru kehitaman, tidak diminati konsumen karena dianggap ayam sakit. Ayam jantan sedikit peminat sebagai pedaging, sehingga harga murah, dan menambah cost produksi,” tutur Agus.
Surya Unggas Jaya membina kelompok-kelompok kecil dengan populasi antara 100 ekor – 1.000 ekor per kelompok. Dengan memberi stimulus kepada kelompok sebanyak 50 - 100 ekor untuk dikembangkan. Ketika kelompok-kelompok ternak bisa merasakan manfaat dari beternak ayam arab, dengan sendirinya mereka meningkatkan populasi.
Sumber : Majalah Pertanian Sinar Tani, http://www.tabloidsinartani.com/Ternak/investasi-dan-keuntungan-ayam-arab.html

PAKAN PUYUH